Monday, April 2, 2012

Sin-Jia-Po-Ren*, Y U NO Married?



Semua gegara Neney.
Si ibu hamil 9 bulan 3 hari, alarm bangun pagi selama gw mengenyam kuliah S1, sahabat dengan intensitas OCD cuci tangan tertinggi di antara kami, wanita dengan tegangan tinggi terhadap rayuan laki-laki sejak dulu kala, tapi toh akhirnya dia menikah di saat yang mengejutkan.
Ya, 'mengalahkan' lawan-lawan politiknya yang lebih pengalaman di medan perang percintaan,-namun belom juga terikat cincin pernikahan.
Telak.

Dari golongan 12 teman wanita jaman kuliah, Neney itu salah satu bagian inner circle gw. Bersama si Onye dan Teteh, gw sadar ada benang merah antara kami berempat.
Pemilih berat.
Pilihannya antara tipikal senang centil-centil macem gw atau Onye (tapi milih buat seriusin-nya 500 hari kerja),
Atau jurusan lurus jalanan busway macam Neney dan Teteh,
Yang selektif dari awal memilih laki-laki bertitel 'Muhammad' bagi Teteh yang muslim,
Dan 'Ntus-Ntus' (istilah kami bagi pria bertitel baptis Katolik) untuk Neney.

Sementara Neney akhirnya sekarang menunggu hari jadi ibu,
Dan si Teteh masih kami proses pancing-pancing berhadiah tentang hari lamarannya oleh Raditya Dika KW 1,
Gw dan Onye main bbm tengah malem di pojokan.



-Gw mengabarkan kabar gembira-
'Nyet, kata Neney, Tika dah lahiran.. Kita kapan? Udah kalah nikahan, lahiran pun kalah.. Sama Teteh pun kalah (serius pacaran)..'
"Tika sape??"
'Mba Tikaa..'
"Hah? Emang udah hamil? Telat deh gw.. Mangkenyee, dibalap teruus kitaaaaaa"
'Udah LAHIR! Harus membalap memang kita! Mereka ga punya apa? Cucu? Baikk, secepatnya kita produksi cucu. Tanpa laki! Tanpa anak! Fineeee!!'

Berkembanglah isu dari kelahiran salah satu teman kami, pada rencana Neney yang bakal ngelahirin si bayi kesayangan kami di 8 April nanti. Ramailah wanita-wanita dalam grup berceloteh, yang kawin pengen punya anak, yang pacaran pada gak sabar buat segera digeret ke penghulu atau pemuka agama setempat.
Yang belum mikir kawin, mari bersama nyinyir.


-Kami berdua (Gw dan Onye) tetap melipir di pinggiran-
"Kenapa sih di Indo mesti ada balap-balapan nikah, bikin pusing sendiriii.. Untung gw dah gak di grup.." (*Onye bertempat tinggal di Berlin pada saat ini)
'Kalo itu grup isinya udah ibu beranak semua, tanda bahwa gw harus keluar dari grup. Palingan ntar isinya barang shopping online, pampers ultraman buy 1 get 1, dokter 24 jam, pengasapan ingus bayi, jadwal imunisasi...'
"Bwahahahahaa!! Bangke jadwal imunisasi!! Anjrit!!"


Dimulai dari Gerakan 5 Tahun Lagi si Onye di sebuah dinihari lalu, kami berdua hari ini semangat skrining status para wanita, minimal yang belom ada gandengan. Ikut-ikut heboh kompetisi cari lawan sepadan, kayak iya kami bakal sanggup kawin buru-buru.
Hayal-hayal heboh aja.
Mengingat target kami sekarang jauh amat serius sampai ke tahap memiliki cucu, akhirnya Onye memutuskan, "Gw ntar kalo ketemu laki, pacarin aja 6 bulan, cocok lanjut, gak cocok bubar! Macam probation kerja, hahahahaa.."

Akhirnya kami mengulik-ulik para pemilik sperma yang kelakuannya aneh ajaib. Biasalah, stok lama dipilih-pilih kalo nyinyir-nyinyir gak penting gini. Barangkali ada di antara mereka yang punya gen bagus untuk menghasilkan cucu.
Cucu loh, kami gak main bikin anak.
Udah tergilas jaman.
Pilih-pilih stok laki layaknya kami dulu pilih-pilih lagu saat tandem siaran radio.
Kami memang onyon tiada tara.

Pindah lagi ngobrolin soal Neney si ibu tangguh yang masih naik bus bersama bayi di kandungan, sementara banyak para ibu muda saat ini yang kandungannya bermasalah dan bayi-bayinya harus pergi, menunggu diganti dengan bayi-bayi baru yang lebih siap dan hebat lagi nantinya.
Berharap nanti kalau kami berdua (siap) punya anak, tidak ada masalah berarti dengan kehamilan. Ya hiyah, masa nikah aja milih-milihnya susah, terus punya anak mesti susah juga. Kapan dong hoi menang lawan wanita-wanita lain dalam grup?? *beringas*

(*sounds wrong yes gw nulis urusan kehamilan... Anyway, ini hari heboh hayal-hayal. Abaikan semuanya. Yang baik-baik di sini hanya pencitraan. Mari ke bawah, cerita makin fiksi).

Pencerahan lalu muncul.
'Harusnya suatu saat kita akan siap ya.. Saat kita nanti sudah santai, gak culamitan pengen coba makan ini itu, ngejar kopi sana sini, langsunglah kita hamil kembar 5, yee.. Neney boleh laki kembar, anak gak kembar. Nanti gw, gak ada turunan kembar, anak gw 5 kembar. Perempuan semua!'
"(Sementara Onye sibuk elus-elus perut dan ngajak ngobrol rahim perawannya) Rahimku, aku sengaja menunggu lama untuk mendapatkan sperma terbaik untukmu, jadi baik-baik yaah sampai waktunya tiba.."
'Ni jangan sampe ya mereka nyimpenin baju-baju bayi buat dilungsurin ke kita. Tabok. Walopun belom punya bayi, baju-baju bayi gw sa-kontainer, tak perlu. Buat 5 tahun, 10 tahun, lampin, dot, ada..'


"Bekas lo ya?? Pelit itu mah! Jangan pelit-pelit lo sama anak.. Ntar kesian anak lo.."
'Ntar gw kasih beol time banyak-banyak lah! Toilet training gw banyakin, tapi kasih 1 gayung air ajah. Anak 5 biji, mahal!'
"Tahyik lo nyet, sumprit! Gila!"
'Hehe, kalo gw ajak mereka tamasya ke Taman Safari, gw pakein tutupan barongsai satu-satu, biar gak bayar..'
"Ibu bajigur emang looo!!"
'Kalo lo, Nye, anak 5 kembar, laki-laki semua, mau diajak kemana?'
"Gw kalo anak 5, gw ajak aja ke sawah.. Murah gratis lagi mereka demen!"
'Lo ibu bandreeeekkkkkk!! Anak lo sapi besusuuu!!'



Sintiang Onye mulai. Udah pantes dia buka daycare. Barusan lulus mata kuliah itung untung rugi.

'Lucu anak lo 5 laki-laki di sawah, pake celana item cangklong, tapi kepala botak-botak macem Upin Ipin. Tapi, jangan ganggu para Meimei gw! Jangan penuhi rahim anak-anakku dengan sperma anakmu. Hiiiihhhh!!!'
"Eeeeeh!! Jadi sodaraan kita!!!!"
'Macam anak Sin-Jia-Po nanti cucu kita, muka Melayu bahasa Mandarin...'
"Trus ternyata kita tetanggaan, di Sin-Jia-Po!!"



Entah kenapa Onye nih terobsesi sekali dengan Singapore. Selalu dia merayu-rayu gw untuk urbanisasi ke sana. Praktek rayuan Singaporisasi beragam, dari mulai sok oleh-olehin gw M&M's, ragam kerja klinis anak dengan penghasilan layak, bersama-sama jadi pelancong paruh waktu ke Jepang saat liburan,
Sampai yang terakhir,
Hidup bersenggolan dengan mahkluk-mahkluk lajang yang gak peduli batasan waktu untuk menjadi lajang.
Menggiurkan rayuan terakhir ini.
If you know what I mean.
Hem.



Terlalu banyak target-target 'klenik' yang dibuat wanita Indonesia.
Pacaran dari muda.
Nikah muda.
Punya anak saat masih muda.
Segera menimang cucu selagi tulang muda.
Kayak besok mati muda.

Kadang pemikiran kami tentang umur selalu gak seirama sama para wanita di sini,
Lalu gila-lah kami.

Gila karena merasa kalian gila karena memburu-buru diri, dengan filosofi 'Siap tak Siap Harus Siap'-namun setelah punya anak, kalian kemudian mengoceh masalah internal finansial dan perkara rumah tangga kalian di media sosial,

Gila karena kalian selalu mengisyaratkan 3 Ultimate Questions, 'Udah punya pacar?', 'Kapan Kawin?', 'Kapan punya anak?',-tapi kalian selalu iri dengki pada kami yang selalu bisa kabur ke manapun kami mau tanpa mesti memikirkan keluarga kecil,

Gila karena kalian yang kami tahu sejak dulu tidak suka bayi sama sekali, di bulan pertama pernikahan tetiba berkata seperti ayat yang tercerahkan, "I wish I have one (baby) soon..", dengan tangan mengepal di dada,

Sangat gila,
Karena kalian selalu memasang foto bayi-bayi kalian dengan status 1 bulan,
6 bulan 5 hari,
1 tahun,
2 tahun 3 bulan,
5 tahun ...



Tapi tiap diminta nulis rekam medik,
Selalu mengosongkan kolom usia bayi kalian saat merangkak, mulai berdiri, dan pertama kali konsumsi nasi,
karena cuma pengasuh anak dan Tuhan yang catat prosesnya.





Kami lajang-lajang yang sadar kelayakan,
Paham tentang sistem reproduksi yang ada tanggal kadaluarsa.
Tapi ikan cupang peliharaan kami pun mati tak terurus cuma dalam seminggu,
Kucing yang sudah hamil tua pun nekat kabur meninggalkan kami,
Khawatir (mungkin) kami tak punya naluri keibuan untuk jadi dukun beranak temporer.

Kalau sekarang Upin-Ipin dan Meimei sudah lahir,
Kami pasti jadi orang tua paling posesif se-alam raya,
Kami akan memperlakukan mereka dengan gaya sok tau dan semena-mena karena usia yang terlalu dekat,
Seperti gw memperlakukan adik-adik gw secara otoriter karena gw masih tengil menganggap diri lebih tua,
Seperti Onye yang tau apa rasanya diselepet kata oleh sang kakak sehari-hari di saat kecil,- Si Bungsu yang (mungkin) masih dendam membara sehingga juga akan menyelepet Upin-Ipinnya di kemudian hari dengan tidak bijak,


Ah, memang masih terlalu muda untuk kami berdua serius membina keluarga.

Menuju 28 adalah tahun yang cantik untuk bersenang-senang.
Milih-milih kerjaan dan memangkas waktu-waktu kerja tak efektif.
Ngumpulin uang dan hura-hura tanpa mikirin keluarga baru.
Memacari diri sendiri dan paham kebutuhan diri sebenar-benarnya.
Baru kami bisa memberikan sisa waktu mengenali orang lain.
Setelah hidup kami padat mengisi waktu untuk sendiri.




Baiknya kami melanjutkan petualangan Sin-Jia-Po virtual Upin-Ipin dan Meimei.

Setelah kami rukun bertetangga,
tak dinyana sebelah rumah gw adalah wanita narsis berdaster, yang laki-lakinya serupa Raditya Dika,
berjualan gado-gado di tengah kompleks flat dengan tembok berwarna pink hore di sekujur rumah.

Tak lebih tenang dan damai, sebelah rumah Onye dihuni keluarga OCD dengan ibu-ibu bengis yg suka catokan tiap pagi buta bikin listrik se-RT turun krn rambutnya terlalu kriwil, siang sore ngomel-ngomelin anak sama lakinya, hobi utama: jealousan ama tetangga seksih macem gw dan Onye.


'Trus anak gw nanti digangguin sama anak Neney, Tidaaakkk!! Anak gw harus jadi wanita tangguh!!! Upin-Ipin gak boleh klemer-klemer, mesti jagain anak gw, harus bersatu melawan anak-anak Neney.'
"Iyaakk.. 5 bijik Upin-Ipinku harus tangguh dari dampratan Neney.. Apalagi anak gw ntar jorok kayak emaknyee.. Di-bully langsung sama Neney!!"



*bayangan kami akan Neney 8 tahun ke depan*

HEH! UPIN-IPIN!! MASUK RUMAH HOORANG CUCI KAKI CUCI TANGAN DULU!
KAMU JUGA CEWE-CEWE! DUDUK JANGAN NGANGKANG2 KAYAK DI WARUNG!





Lalu dikeplaklah tangan Si Upin-Ipin yang ngobok-ngobok isi toples kacang abis ngupil berjamaah.
Anak gw? Kayak punya kuping ajah!




Tenanglah kita, Nyet..

Kita memang gak pernah seserius dan sedewasa jiwa mereka berdua mencari 'Muhammad' dan 'Ntus-ntus',
Tapi keseriusan mereka juga toh sebanding dengan komitmen kita untuk bersenang-senang,
Menyenangi pilihan-pilihan dan mencoba banyak hal baru tanpa diganggu status.

Di Sin-Jia-Po virtual,
Kita pasti akan ketemu mereka dalam suatu koordinat yang sama.
Mental bacot anak kita nanti,
Pasti akan sekuat dan setangguh bayi Neney yang lahir minggu depan.


Selamat menghitung hari lahir ya, Bayi,
Neney dan Wawan, siapkan Bayi sehat kalian siang malam ya..
Tunggu jagoan kami Upin-Ipin dan Meimei,
Tak lupa tentunya Si Kambing Jantan KW junior berambut pink.




Selalu sayang kalian berdua,
Bajigur dan Bandrek.





*) Singaporean

adnanauS
020412

4 comments:

  1. =)) (•̃-̮•̃) ♒ђåª•ђåª•ђåª♒ (•̃-̮•̃) =)) giling ni si oma. Aku kan menikah smbl berobat jalan oma.jd tdk OCD lgiii..pokonya aku sabar menunggu undangan kawinan dr oma dan dedey. Asal jgn tau2 nama kalian jd satu diundangan yg acaranya berlangsung di Belanda.
    Terima kasih ya..#peluuukk eraaat#
    -Ney-

    ReplyDelete
  2. Hahaahaa!!!
    Itu rencana 15 tahun lagi kami kalo udah desperado,
    Tapi baru tuker cincin, kiamat membelah dunia!

    ReplyDelete
  3. cant stop laughing! syaiton, smua aib dibukaaakkkk! huakakakakak. ah ai lap yu ol. neeey, plis deh, ga sedesperate itu aku sm oma. -___-'

    ReplyDelete
  4. tak harus menunggu lama. mungkin Tuhan baca blog lo juga. in about 3 months after, i finally living my dream. living in singapore.:)

    ps. banyak2lah lo nulis yang bagus2 buat gua, biar terwujud disini hahaha

    ReplyDelete